Atap Masih Bocor Padahal Sudah Diberi Waterproofing, Dimana Letak Kesalahan Dalam Penggunaanya?
Kebocoran sekecil
apapun tetap saja membuat plafon menjadi rusak dan menjadikan kita
frustasi dengan keadaan tersebut. Apalagi dengan terpasang interiaor
atap yang tadinya sesuai dengan warna dan akhirnya menjadikan
pemandangan yang tidak nayaman pada atap rumah kita, dan lantaipun
menjadi basah dan tak nyaman di gunakan berkumpul keluarga.
Padahal fungsi dari
waterproofing adalah sebagai pelindung kebocoran yang ada di rumah anda.
Tetapi masih banyak sekali yang mengeluhkan akan kebocoran di rumah.
Sebagian besar yang lainya ada yang menyalahkan bahwa produk yang di
jual di pasaran adalah daibawah harga standar. Padahal bisa
jadi dalam penggunaanya dan pemasngnaya lah yang salah. Naaah berikut
adalah beberapa kesalahan dalam melapisi ataap dengan waterproofing.
1. Salah Persepsi
Waterproofing
memiliki masa waktu kadaluarsa dalam fungsi perlindunganya, yang
sifatnya tidaklah abadi. Banyak yang menganggap area yang sudah di
lindungi dengan waterproofing selamanya tidak akan bocor. Padahal dalam
masa waktu kurang-lebih 2 tahun fungsi waterproofing akan
tidak sperti awal pemasangan. Jadi lakukan penggunaan waterproofing
setiap 2 tahun sekali, agar tetap terhindar dari kebocoran.
2. Salah Alamat
Mengetahui
titik bocor iini sangatlah penting, jangan sampai salah alamat
penentuan terhadap kebocoran yang ada. Apabila titik bocor atap parah,
jangan langsung melapisi dengan menggunakan waterproofing, jika tejadi
keretakan pada genteng, maka lakukan penambalan terlebih dahulu dengan
menggunakan semen, kemudian jika sudah tertutup rapat, sudah kering
tambalanya, bebas dari debu yang menempel yang menghalangi tempelnya
waterproofing pada atap, dan tidak ada lumut pun yang menghalangi.
Barulah di lapisi dengan waterproofing.
3. Salah Waktu
Jika
semalam terjadi kebocoran pada rumah anda, jangan sampai melakukan
pengecatan/ melapisi dengan waterproofing pada pagi harinya. Area yang
mau di beri waterproof harus kering bukan dalam kondisi basah. Jika
kondisi masih mendung maka tutuplah pada bagian yang bocor dengan
menggunakn plastik atau terpal, untuk menaggulangi kebocoran. Setelah
sempurna kering maka barulah di lakukan pelapisan dengan menggunakan
waterproof.
4. Salah Bahan
Beda
bahan, beda aplikasi. Ada 5 jenis bahan dasar waterproofing, yaitu
Bitumen, semen, polimer, akrilik, dan membran. Bitumen dan semen
membutuhkan bahan tambahan lapisan pelindung (screed protection), karena
dia tidak dapat di ekspos, tetapi tahan terhadap air menggenag.
Sedangkan akrilik, polimer, dan membran, tidak tahan dengan genangan
air. Hanya kelebihan dari ketiganya dari sisi elastisitas, tahan UV, dan
tahan cuaca.
5. Salah Pengerjaan
Cara
pengerjaan waterproofing yang benar adalah seperti ini: bersihkan dari
permukaan dari kotor atau sesuatu yang menghalangi temperlnya pelapis
anti bocor, kemudian lakukan pelapisan dengan menggunakan kuas/ rol
dengan 2 kali lapis. Pertama secara vertikal, tunggu sampai kering,
kemudian lakukan kembali dengan arah Horizontal. Jarak antara lapisan
satu dengan lapisan lainya adalam kurang-lebih 4 jam. Ini di lakukan
agar lapisan berbentuk anyaman yang kuat. Lindungi lapisan yang belum
kering dari hujan kurang-lebih selama 4 jam.
rumah-strategis.com
Taufiq Rahman, ST.
(architect)
office : Komp. Bukit Nusa Indah Jl. Cemara Kav. 1480 Ciputat - Tangerang Indonesia.
telp . 021 982 74 184
simpati : 0812 1880 45 12
im3 : 0856 936 36 759
esia : 021 855 836 06
pin : 214BA236
www.rumah-strategis.com
Blog : www.tfqarchitects.blogspot.com
email : tfqabufaris@gmail.com
: admin@rumah-strategis.com
ym : taufiq_archits
Taufiq Rahman, ST.
(architect)
office : Komp. Bukit Nusa Indah Jl. Cemara Kav. 1480 Ciputat - Tangerang Indonesia.
telp . 021 982 74 184
simpati : 0812 1880 45 12
im3 : 0856 936 36 759
esia : 021 855 836 06
pin : 214BA236
www.rumah-strategis.com
Blog : www.tfqarchitects.blogspot.com
email : tfqabufaris@gmail.com
: admin@rumah-strategis.com
ym : taufiq_archits
Tidak ada komentar:
Posting Komentar